20.3.13

Dies Natalis FEB Undip: Belajar 3 Hari

Teman-teman panitia DIES NATALIS

Saat ini saya lagi duduk sendiri di KFC, niatnya nemenin temen yang ada rapat buat sebuah acara. Daripada saya cuma bengong doang sendirian sementara dia rapat, saya memutuskan untuk mengepost pengalaman terbaru saya menjadi ketua panitia sebuah acara. Mumpung lagi dapet koneksi internet gratis.

Jadi kemarin saya diberikan kepercayaan untuk menjadi ketua acara "DIES NATALIS FEB UNDIP". Itu adalah acara yang diadakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kampus Ekonomi Universitas Diponegoro. Acaranya berlangsung tiga hari, tanggal 14 - 16 Maret 2013. Kontennya sendiri ada bazar, donor darah, festival band, temu alumni, dan juga kompetisi olahraga. Untuk kesempatan kali ini, saya perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMJM UNDIP) diberi kepercayaan untuk menjalankan kegiatan bazar dan juga donor darah.

Selama tiga hari menjadi ketua panitia, banyak banget hal yang saya pelajari. Antara lain:

1. Harus Bisa Menempatkan Diri
Selama ini saya adalah tipikal orang yang kebanyakan gak enaknya dan gak mudah percaya sama orang lain. Minta tolong gak enak, ada orang ninggalin acara gak enak kalo gak ngijinin, mau marahin orang gak enak, pokoknya banyak banget deh gak enaknya. Yang saya pikirin cuma biar tim saya ngerasa nyaman, tapi ujungnya saya malah ribet sendiri. Nah dalam acara ini saya berusaha untuk balance, tau kapan harus minta tolong dan tau kapan untuk memberi kompensasi. Definisi pemimpin bagi saya dari buku yang pernah saya baca adalah "Memperbaiki diri sendiri dengan cara mengajak orang lain untuk lebih baik juga dalam waktu bersamaan". Ketika saya dipercayakan untuk menjadi pemimpin, berarti kewajiban saya tidak hanya membuat acara atau organisasi menjadi "waw", tapi juga harus membentuk orang-orang didalamnya menjadi "waw" juga. Kalau semua hal saya kerjakan sendiri, apa saya gak egois mau pinter sendiri?

2. Komunikasi Itu Penting
Naaah, waktu saya mengeksekusi acara ini, banyak banget kesalahan yang terjadi akibat kurangnya komunikasi. Salah komunikasi sedikit akibatnya bisa luar biasa banget. Selayaknya sebagai ketua harus membuat sistem komunikasi yang efektif, biar gak berantakan dan runyam acaranya. Misalnya harus dibuat timeline yang jelas dan diberitaukan kepada tim, flownya juga harus jelas, nah ketua juga wajib checking nih apa semua anggota tim udah dapet informasi apa belum. Dengan waktu persiapan yang mepet, saya melakukan kesalahan dalam berkomunikasi, dampaknya lumayan bikin pusing.

3. Bekerja dalam Perbedaan
Dalam kepanitiaan ini HMJM UNDIP bekerja sama dengan banyak pihak dari UPK hingga Himpunan Mahasiswa dari jurusan lain. Sepanjang kepanitiaan ini saya menyadari, kultur setiap organisasi itu berbeda, jadi cara mainnya juga beda. Banyak banget beda pendapat antara tim saya dan tim yang lainnya. Seharusnya, sebagai ketua harus bisa memborder pandangan anggota tim kepada siapapun yang menjadi partner kita. Jangan sampai nih ada anggota tim yang memandang buruk partner kita karena perbedaan-perbedaan yang ada, karena itu bisa mempengaruhi kinerja. Bisa ajakan gara-gara kita dokrinin "tim kita selalu benar" , nanti apa-apa yang dilakukan partner dari luar selalu salah dimata mereka, ujungnya kerja gak maksimal malah ada konflik sama partner dari luar tim.

4. Selalu Terlihat Baik-baik Saja
Ketika saya dipercayakan sebagai pemimpin, saya harus selalu terlihat ceria didepan banyak orang. Jika ada masalah internal tim, jangan sampai orang luar tau karena sikap kita yang manyun selama acara. Biar saya dan tim yang tau apa yang terjadi didalam tim. Sebagai pemimpin juga gak boleh kelihatan lemah atau capek,  semua anggota tim memandang saya sebagai acuan. Kalo sayanya aja letoy, gimana yang lainnya?

5. Tetap Jadi Diri Sendiri
Ketika saya dipercayakan jadi pemimpin, sebisa mungkin saya memimpin dengan cara saya. Bukan berarti semuanya semau saya, tapi saya berkonsultasi dengan banyak orang yang lebih berpengalaman dan mengaplikasikan yang baik-baik dari mereka dengan cara saya. Jangan berusaha jadi orang lain hanya untuk disegani sebagai pemimpin, ketika saya menjadi pemimpin dengan cara saya, maka orang akan menghargai saya karena itulah saya.

Itulah bagian kecil yang saya dapatkan dari pengalaman pribadi saya mengenai kepemimpinan. Tidak semua yang saya tulis sudah saya aplikasikan, tapi apa yang saya tulis adalah yang saya rasakan perlu dimiliki seorang pemimpin. Saya juga tidak tau apakah ini benar menurut orang lain atau tidak, yang jelas inilah hasil dari pengalaman saya dan keluar dari pendapat pribadi saya. Saya merasakan bahwa 3 hari waktu eksekusi memberikan pengalaman dan pembelajaran yang luar biasa.

No comments: