17.1.09

Ketika ARIF Berbicara

well, sebelum gue cerita banyak gue bakal memperkenalkan tokoh idola pemeran utama dicerita ini lebih dulu, yaitu ARIF(bukan nama sebenarnya). Gue bakal menejelaskan biografi singkat mengenai ARIF! Okey, lets go kita mulai untuk ngebicarain ARIF. (kayaknya terlalu banyak basa-basi tentang ARIF!) Ya udah deh sekarang gue bakal langsung ceritain kalian sekilas tentang siapa ARIF. ARIF itu temen gue yang malang melintang tanpa arah dan tujuan dikelas sesak penuh anak-anak gila yaitu kelas gue yang dengan bangganya diberi nama KLOSET. ARIF itu orangnya kaku dan pendiem. jelas aja kalau dia jadi sasaran "kegilaan" temen gue yang gak pendiem. Oia dia juga selalu ketimpa sial entah kenapa dia sial mulu. Mungkin dia ditakdirkan untuk sial. Nah kesialan kembali menimpa dia pada KAMIS, 15 JANUARI 2008. Waktu itu kelas gue lagi belajar matematika tentang EMPIRIS dan TAK EMPIRIS. Sekonyong-konyong Pak Parto guru matematika gue manggil si ARIF buat mempraktekan alias menjawab pertanyaan yang udah Pak Parto buat.

Pak Parto: ARIF maju kamu kedepan.

ARIF : iya pak. (ARIF akhirnya maju kedepan)

Pak Parto: Coba kamu sebutkan contoh kalimat empiris

ARIF : (bengong bentar baru jawab) 2+3= 5

Pak Parto: Itu mah kalimat tak empiris, coba kamu sebutkan kalimat empiris.

ARIF : (gugup ketaun banget dia gak tau bedanya empiris sama tak empiris. BODOH!)

Pak Parto: Cepet dong Arif..

ARIF : EVI CANTIK!


jegeeer jegeeeer jegeeeer. Dia bilang "EVI CANTIK!" dan perlu anda ketahui bahwa nama saya adalah EVI. Gue kerasa ada gempa bumi. Bagi orang yang ngerti, empiris itu berarti sesuatu fakta yang benar yang terjadi pada saat itu. Karena ARIF bilang gue cantik, jelas dia belum ngerti. Gue gak GR, sama sekali gak GR. Tapi gue malu. Satu kelas ngetawain gue karena tingkah ARIF, jelas hari ini gue lebih sial daripada si ARIF. Mungkin gue karma karena suka bilang dia orang yang selalu sial. Anak cengo dan pendiem itu tiba-tiba menusuk gue dari belakang.

No comments: